Sekapur Sirih

Pembangunan Bali hendaknya mengacu pada konsep pembangunan berkelanjutan yang mengadopsi kosep-konsep nilai-nilai luhur seperti halnya “Tri Hita Karana”

Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang mengandung makna Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sekala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai   Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.

Pembangunan ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan merupakan agenda utama dari usaha meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Perlu dicermati bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula percepatan atau akselerasi pengurangan ketimpangan dan pemberantasan kemiskinan yang absolut.

Permasalahan ketenagakerjaan terus bergulir menjadi besar dan kompleks karena jumlah angkatan kerja yang besar dan cenderung terus meningkat sejalan dengan transisi demografi yang menyebabkan komposisi penduduk usia produktif meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk secara keseluruhan kompleks karena keterkaitan yang erat dengan berbagai faktor internal dan eksternal antara lain rendahnya daya beli masyarakat sehingga tidak diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merupakan persyaratan bagi penciptaan lapangan kerja.